Aussie : alasan memakai jeans
Memutuskan
untuk tidak memakai celana jeans sama sekali saat ini bukan waktu yang tepat.
Karena
pakai celana kulot (yang super longgar itu) bisa jadi berbahaya sekali, bahkan
bisa membuat cidera dan terluka parah kalau tiba-tiba tersangkut di truk
pengangkutan sapi, traktor, dan saat menunggang kuda.
Walaupun
beberapa kali aku memakai kulot saat berkuda itu jauh lebih nyaman, karena
kulit tidak terlalu menerima banyak gesekan, tapi itu tidak cukup baik
digunakan saat bekerja dengan mesin-mesin yang gak kenal ampun kalau udah
ngegilas atau sebagainya.
Dan
ini lumayan berkocol di batin, tapi demi keselamatan, kenapa enggak?
Saat
ini baru berkesempatan nulis sedikit di blog ini, setalah lumayan lama tidak
bercerita, merintih, dan berbahagia.
Cerita
kali ini sengaja ditulis agar tidak merebak nya pemikiran atau asumsi yang
berujung ke fitnah atau yang lainnya, begitu kira-kira.
Sekarang
aku sedang mengikuti program magang di australia,dengan waktu yang lumayan lama.
Saat ini hari-hari ku akan dihabiskan bekerja di peternakan selama kurang lebih
dua bulan kedepan, tinggal di area terpencil di tengah savana seluas 38.100 Ha.
Yang kalau jalan ngga tau mana arah kanan dan kiri, setelah 2 minggu yang lalu
mengikuti training panjang di Alice Springs yang berhasil membuat kulit mirip
kulit buaya, karena suhu dingin yang membuat kulit kering dan sekarang
mengelupas kasar, hmm.. (skin care disini
mahal, gak mampu beli) suhu nya kalau pagi 2-8 derajat, kalau siang 30 derajat,
kalau malam 15-18 derajat, atau meleset sedikit, Lupa persisnya.
Aku
kehabisan ide bercerita
......
Oh
iya,, aku ingat sesuatu sekarang.
Di
Alice Springs aku ketemu ibu gyle dan jhonsy (suaminya) mereka sangat baik
sekali, mereka adalah chef untuk kami ber 20 orang, mereka tinggal di Brisbane,
dan datang ke Alice Springs hanya untuk menjadi chef kami, luar biasa! Ada juga
kerrie, rumah beliau di katherine, kurang lebih 14 jam dengan bis, sang pelatih
kuda yang sangat handal dan profesional, kalau di lapangan mirip ibu tiri wkwk
tapi kalau di ruang makan otomatis jadi malaikat, menakjubkan bukan? Iya, orang
disini sangat profesional, kalau kerja ya kerja, mau marah ya marah, tapi semua
hanya sesaat, saat mereka kesal atau ketika kita tidak bisa diberitahu.
Ada
juga stewart, tinggal di darwin, kami biasa menyebutnya master of fancing
(master pembuat pagar) hahah. Si abang harus nyetir mobil kurang lebih 20 jam
untuk sampai ke Alice Springs, kalau kata si uda padang, “ngabisin umur dijalan
kita” .
Dan
nona stephanie, sang project manager yang super kuat, sanggup angkat panel
pagar yang kalau kita angkat, kita yang ditimpa pagar nya, tapi steph seterong
gurl!!
Ada
juga kang robi “ayah” kami di NIAPP,
beliau ikut menjaga kami kurang lebih 1 minggu dan rela meninggalkan anak istri
di tanah air J
Semua
sibuk demi “kami” di program ini, semua berkorban waktu, tenaga, pikiran, perasaan,
dan materi, mungkin? sepatutnya kami harus bersyukur dan berterimakasih pada Allah
karena udah ngasih kami banyak sekali
kemudahan, dan pertolongan, serta keluarga baru yang hangat.
Segini
aja laporan singkat nya, daaaahhh!!
Comments
Post a Comment