kata-kata itu, punyaku




Aku ingin katakan pada angin, sampaikan rinduku untukknya

Untuknya yang masih entah dimana, bisa saja di dunia atau di surga

Aku ingin katakan pada malam, jangan datangkan awan hitam untuk menutup gemintang

Aku ingin katakan pada awan, agar malam ini bisa berkawan tentram

Dan langit malam ini memang rupawan, tak turun hujan berkomposisi rindu

Setidaknya rindu ini kian mengecil, tak kian membesar.

Ingin aku berpuisi, tapi bagaimana caranya, aku minim kata-kata

Ingin kumasukkan semua jenis bebatuan dan jenis dedaunan?

Mana ada romantis nya, ah itulah aku. Sedikit payah

Tadinya aku ingin katakan, kalau aku rindu seseorang

Tapi.. setelah kuingat lagi, aku jadi malu sendiri

Rindu pada orang yang berwujud tapi abstrak

Puisi tak kunjung  jadi, kantukku yang datang

Duhai angin, mengapa malam ini kau syahdu hingga membawa candu

Mata ingin kupejam cepat, agar lena dalam lautan mimpi indah

Pokoknya malam ini aku rindu titik

Nanti aku akan adukan terang-terangan pada pencipta

Kalau yang di dunia ini, untukku saja,

Jangan untuk orang lain, atau boleh yang lain, tapi serupa dia

Karena apa? Aku ingin belajar lagi dari nya untuk kenal Dia

Ah sudahlah, itu saja. Puisi ku tak kunjung apik

Apa kabar deretan kata ini, kabar nya masih biasa saja

Engkau malam, bantu aku lelap, dan jangan lupa bangunkan aku nanti

Di sepertiga waktumu akan berganti pagi, bisa ya?

Aku ingin mengadu, mengadu sebagai serdadu rindu.

 

 

 

Comments