KALA ITU
![]() |
Kala itu, aku masih gamang bicara
Kita tak saling kenal, mau bagaimana?
Lalu kita sibuk dengan pikiran masing-masing,
yang berputar-putar di kepala masing-masing
Aku sedikit heran, kau menegurku setelah
puluhan hari itu pura-pura tidak melihatku,
Terkejut aku dan terheran, kenapa dia
menyapa? Batinku
Puluhan hari kita bertemu, masih asing saja.
Tiba-tiba? Kau menegur
Kau tahu rasanya? Ini kuberitahu,
‘Aku senang’ semacam kau anggap kawan
dekat juga, seperti yang lain.
Lalu kau tertawa bila aku bicara, entah
darimana lucu nya,
Kau tidak pernah punya teman perempuan
yang jujur?
Yang sepertiku? Bilang bau kalau bau,
bilang lucu-kalau lucu, bilang suka kalau suka.
Ah. Kau selalu tertawa kalau aku
berbicara, padahal itu biasa saja menurutku.
Dan aku agaknya sedang menyimpan rasa
dalam diam,
Sebenarnya tak berani juga, tapi siapa
yang tahu? Hanya temanku dan tuhan.
Temanku 2 orang, kuberitahu. Agar
kupu-kupu itu tak terbang semaunya
Setidaknya aku tak lupa jua melukis rasa
dengan tinta, lalu tak lupa cerita pada kawan
Agar hatiku tak kelabu biru, dan tak enak.
Tapi kau hebat! Jarang ada yang bisa
menimbul rasa di dadaku, kau berhasil!
Eh jangan geer. Kau kan tidak tahu siapa
yang kumaksud? Namamu aku lupa hahahah
Iya, pura-pura lupa aku nya, kalau jodoh
pasti tak kan kemana, iyakan?
Jawab iya, ya? selesai.
Kalau kau merasa, ketemu aku biasa saja
ya! Aku ini sedang belajar sastra,
Lalu kau kumasukkan di dalamnya, sudah
begitu saja.
Kau suka? Berdoa pada-Nya, semoga aku
untukmu, dan kau untukku!
Aku sering begitu soalnya, kalau kau mau
ikut caraku, silakan.



Comments
Post a Comment