Belati itu, Kau sebut Cinta?
![]() |
| Illustrasi Semata |
Kenapa aku terlahir menjadi seorang
perempuan?
Karena memang itu sudah ketetapan yang tidak bisa diubah, sudah tertulis di Lauhul Mahfudz nya Allah Subhanahuataala. dan entah kenapa aku juga menjadi anak perempuan satu-satunya. Hal itu yang membuat aku terlalu banyak mengadopsi sifat abang dan adik laki-laki dirumah yang beragam itu. Iya mereka bertiga, dan aku sendiri, aku kalah telak!
Kali ini aku ingin nulis tentang keresahan yang sejak kapan tak mau hilang, dalam betul dia menancap ke hati, ah kalau sudah bicara hati. Aku sedikit gamang. Usiaku memang sudah tak belia, dewasa pun belum juga, dewasa awal mungkin boleh lah, agar tau kalau angka 21 bukan angka yang kecil lagi. Bagaimana perkara cinta? Aku ponten nol. Tak berani lah aku sebut-sebut kata sakral itu sekarang, berat. Belum lagi selesai beban SKS yang didalamnya ada skripsi dan antek-anteknya, tak mampu kubagi hati ini untuk kenal cinta itu, yang ku kenal sekarang adalah bu Zuraida, dosen yang selalu memberiku pesan singkat untuk lekas tamat, lalu lanjut master, agar menjadi perempuan yang bermartabat. Bukan seperti sekarang yang masih suka hahahihi bocor sana bocor sini, duh aku malu.
Baiklah. Masuk ke pembahasan dan inti dari
kesesakan dada yang tak mampu ku tahan.
Beberapa hari yang lalu, dalam keadaan
sadar, dan mataku juga sedang tidak sakit, aku juga bukan orang yang
mengidap rabun jauh maupun dekat, mataku normal. Kulihat seorang gadis, aku kenal, tapi hatiku sakit melihat tingkahnya. Ia pacaran dan terjadi “kontak fisik” mataku merah, jantungku berdegup
lebih kencang dari biasanya, menjalar panas hingga ke ubun-ubun, oh Allah itu
di depan mataku, terjadi.
Dimana marwahnya? Dimana pikirannya? Dimana nurani nya? Atau aku yang terlalu kolot? Ah perkara kolot dan tak kolot gara-gara aku tak pacaran, kurasa tak sepadan jika tersemat padaku. Bolehkan kusebut begitu kawan? Dan semenjak kuliah, seingatku ini pertama kali kusaksikan, apa gak megap-megap aku lihat itu. Syariat Islam yang membuatku jatuh hati dengan tanah Aceh ini sedikit terusik, selama ini kejadian itu kudapat dengan membaca berita, dan gak kulihat nyata. Lah ini? ASLI! Serrr darahku mendidih.
Buat kawan-kawan perempuan, apakah kalian semudah itu jatuh cinta? Jatuh hati? Atau apa lagi? Kasmaran? Aku tak mahir lah dalam bab ini, yang ingin kubilang. Silahkan gunakan akal sehat, pikiran, dan sedikit rasa sayang pada orangtua yang berusaha menjaga kehormatan kita. Silahkan kamu bentengi dirimu sendiri, kamu yang rugi, mereka menang banyak atasmu. Mereka hanya ‘ingin’ dapat yang mereka mau, dan kalau mereka ada orang ‘baru’ yang ternyata lebih cantik darimu, lebih cerdas darimu, dan lebih terjaga darimu, mereka akan pilih yang itu. Jadilah kamu itu orang-orang yang dirugikan.
Ibarat kue di etalase harus beli baru boleh pegang, sama kue biasa yang boleh di pegang tapi gak jadi beli. SAKIT.
Perempuan memang sudah di kodratkan punya
hati yang lebih perasa dari laki-laki, jadi kalau kamu ditanyakan sudah makan?
Sudah minum? Sudah tidur? Itu adalah jalan yang mereka tempuh untuk bisa
menemukan satu titik komunikasi, simpel. Lalu kamu baper? Ah kamu terlalu
payah, sungguh. Hatimu terlalu rapuh dan lembek. Dengan kata-kata sesederhana itu kamu mengartikan kalau dia perhatian sama
kamu, heloo... itu dia tanyakan pada setiap kawan perempuannya, kamu mungkin
orang kesekian. Kurang-kurangi tuh
nonton drama yang buat otakmu gak jalan! Miris. Kawan dekat aku pernah bilang.
“iga,. kalau kamu suka sama orang, itu biasa, itu kodrat, kita normal. Tapi ingat! itu tidak perlu kita besar-besarkan, coba istighfar nya jujur, dari hati, biar Allah makin cinta sama kita bukan hanya sekedar istigfar yang berakhir di ujung lidah saja, karena cinta Allah itu maha Abadi”
“iga,. pengen gak dapat imam yang benar-benar menjaga hatinya hanya untuk
ibu bapaknya, saudaranya, dan calon istri yang dia belum tahu sama sekali. Dan
dia juga punya kawan perempuan yang banyak, tapi dia berusaha sekuat tenaga
untuk tidak bergeming, karena dia hanya ingin jatuh hati pada perempuan
pilihannya suatu hari nanti, itu baru romantis, so sweet kan? Cintanya penuh dijaga khusus untukmu!”
“iga,.. mau nggak jadi orang pilihan yang benar-benar terpilih oleh Allah khusus untuk dia yang menjaga cintanya?”
Apa aku gak megap-megap coba, dengar kawan aku nyampein hal itu. YA MAU LAH! Jawabku spontan. “Yaudah kalau mau, jaga diri, jaga hati, jaga cinta, jaga iffah, jaga marwah, jaga kehormatan”.
“Pecicilan boleh, tapi coba dikurang-kurangi iga, perkataan yang niatnya becanda tapi ternyata asing di telinga orang, dan itu berhasil menggores luka, nah gimana?” Aku tambah tunduk, diam, wajah merah, hati panas, ceritanya lagi kena kuliah dadakan 3 SKS. Telak lagi!
Dan perempuan memang sumber fitnah, entah
kenapa. Semua yang mengatas namakan kaum hawwa itu, terlalu
bernilai di sisi Allah, tuhan kita. Makanya kita diminta untuk
menutup aurat dengan sempurna, berjarak ketika berinteraksi dengan lawan jenis,
gak boleh pake parfum yang menyengat (sampai kalau lewat, baunya tinggal
dibelakang). Itu dosa nya kalau aku ngerti cara kalkulasikannya, udah Banyak
bangettt ++ nya.
“bukankah Allah menciptakan (alam beserta
isinya), maha mengetahui (segala sesuatu) Dan dia maha halus lagi maha mengetahui _ QS. Al-mulk:14
Allah yang meciptakan manusia, dan Allah juga tahu semua isi hati yang kita rasakan. Terniat di hati untuk melakukan hal apapun, Allah pasti tau, pasti! Gak bisa disembunyiin. Dan Allah yang menggenggam hati setiap manusia, jadi Allah tau kalau kita suka dia, suka sana, suka semua. Banyak banget hadist shahih yang menjelaskan secara gamblang, kenapa kita harus menjaga hubungan dan interaksi dengan lawan jenis, karena kalau udah berdua, gak bisa di bohongi yang ketiga itu setan. Cinta yang dibangun karena nafsu, maka ia akan kandas seiring berjalan nya waktu, seiring bertambahnya relasi baru. Tapi kalau cinta yang dibangun atas Allah, maka insya Allah bertahan dan kian agung, (kata ahlinya) bukan aku, aku gak ahli.
Mungkin kalian para perempuan, merasa gagal dalam menjaga diri, maka perbaiki sekarang juga! ingat ayahmu, ingat lagi saudara laki-lakimu yang kau seret paksa kelak ke neraka gara-gara kamu bercinta dengan si “dia” teman rasa pacar. Kalau kamu bilang perkara neraka nanti saja, Naudzubillah. Neraka adalah SEBURUK-BURUK NYA TEMPAT TINGGAL Gak kebayang? Nih aku kasi contohnya, biar paham. Kamu pernah masuk toilet umum? Yang udah berkerak, bau nya beuhh... bulu idung seakan rontok, nah itu kamu sanggup tinggal di toilet itu? Aku pasti MUAL awalnya, lama-lama mungkin Inalillahi juga. Atau kamu pernah lewat ke TPA (tempat pembuangan Akhir) isinya sampah dari berbagai golongan, bau nya? Udah over level, gak bisa dibilang, bau super yang ehm. Muntah! Kamu bayangin kalau tinggal disitu, mungkin inalillahi juga, terus neraka mau kamu bilang nanti aja? Neraka JAUH LEBIH HEBAT buruknya.
Aku bukan siapa-siapa, belum banyak
ilmunya, tapi aku berusaha menyampaikan secuil ilmu yang aku tahu untuk semua
kawan-kawan perempuan, untuk semua wanita di luar sana yang terlalau
membanggakan bapernya gara-gara di tanyakan udah makan belum?
Demi Allah, harga kita terlalu tinggi, gak sebanding jatuh karena pertanyaan murah (udah makan belum?). Orang yang jatuh cinta itu paling sulit dinasehati, orang yang jatuh cinta itu tersumbat telinganya, buta matanya, tertutup hatinya, dan setan telah bergembira mengalir di aliran darahnya, hingga kerja hormon nya juga patuh ke otaknya, prekursor terhebat di tubuhnya. Tapi, sekali terjatuh terlalu dalam sakitnya. Dia tahu itu, tapi sedang stel notif “pura-pura bego aja deh”. Belati itu menusukmu, hingga titik terlemah, dan kau tahu apa? Kau akan kalah. Demi allah, kalian saudaraku terlalu indah, Jaga diri baik-baik.
Oh iya, kalimat ajaib :
Orang yang jatuh cinta itu ibarat
ingin melompat ke jurang yang dalam, otak nya berkata jangan lompat gadis
bodoh, kau akan mati! Tapi hatinya berkata,
jangan takut gadis manis.... kau bisa melayang.
Sekian, Terimakasih
Dari : saudara perempuanmu
Putuskan atau halalkan-



Comments
Post a Comment