aku memang unik



Jalan ku memang tak tentu arah, kadang ke utara, selatan, barat, 

terus balik lagi ke pintu rumah.

Tapi.. kamu perlu tahu satu, aku begitu untuk  belajar

Belajar untuk menyayangi manusia mulia, ibuku

Karena semakin aku pergi jauh, semakin aku sayang padanya

Semakin aku lama pulang, semakin dalam rinduku untuknya

Dan, kalau aku bilang. “mak, kakak lulus ini, berhasil itu, keterima disana”

Aku akan dengar satu kalimat mahal, “alhamdulillah, Allah kabulkan doa mamak”

Kalau kau lihat aku anak nya asal, itu biasa.

Kalau kau dengar bahasaku tak manis, itu juga biasa.

Kadang itu caraku mengutara rindu, caraku melawan sendu, kau paham kan sekarang?

Kalau kau bilang aku itu ‘unik’, boleh ku kasih bocoran?

Aku itu memang unik, makanya aku berteman denganmu, lalu langgeng hahahah

Tapi.. aku tak beranilah melontar bahasa kasar, sungguh.

Makanya kalau aku baru selesai dari marah, aku buru-buru minta maaf,

Karena takut hatimu terlanjur sakit, ia aku takut sekali,

Jadi... kalau besok aku marah lagi, kamu senyumin aja ya! Terus bilang.

Kamu nanti gak aku maafin lahir bathin mau?

Pasti aku bungkam seribu bahasa, coba saja kalau sangsi.

Sudah ya, itu hanya  beberapa clue. Mau tau lebih banyak?

 

Kamu usaha sendiri mengenalku, biar ketemu.

 

Comments