iya, aku Cemburu!



jika kau anggap selama ini aku adalah bintangmu,

ingatlah, kadang bintang juga akan redup sesekali.

Jika selama ini kau anggap aku adalah matahari hidupmu,

Ingatlah kalau matahari sesekali juga sembunyi

Jika selama ini kau anggap aku telagamu,

Ingatlah, telaga tak selamanya jernih dan bersih

Jika selama ini kau anggap aku bungamu,

Ingatlah, tak selalu musim dipenuhi bunga.

Ia, aku banyak dosa, aku juga tak elok bahasa

Kadang lisanku menusuk kalbumu, tapi kau perlu tahu, aku cemburu!

Caraku obatinya, akan sholat sambil terisak, menangis tanpa malu

Akan menulis semua yang kurasa

Akan kucerita dengan saudara, agar nanah ini tak kian membusuk di hatiku

Ia, aku tahu masih sering mendatangkan dosa,

Aku juga belum pasti bisa menjamin surga, tapi aku terus berusaha

Tapi ketahuilah, aku sering cemburu, sering sekali.

Siapa yang tahu mana benar mana salah? Hanya Allah.

Sekarang aku ingin katakan, aku sedang minus rasa sayang.

Jika berharap kusayangi banyak-banyak, ia akan kucicil lagi pelan-pelan,

Dari sekarang, sangat pelan.

Aku tak mau lagi menahan sakit, karena cemburu ini mencabik-cabik.

Jika kau tak anggap ku, sungguh tuhan akan marah padaku,

Maka aku mohon ampun, izinkan aku menyangmu diam-diam dan pelan-pelan

Jika kau harap aku seperti dulu, sesungguhnya aku tak banyak berubah

Aku masih sama, yang berubah hanya cemburu yang kian membesar

Aku tak tahu definisi lain, yang aku rasa, hatiku sembilu tuan, maafkanlah

Kalau tak besok, lusa aku akan sapamu lagi, mungkin?

Kalau Allah masih beriku umur,

Aku akan tanam pelan-pelan rasa cemburu ini dalam lubang

Ia akan kugali pelan-pelan, dengan sabar.

Sangat pelan, hingga hatiku tak menjerit karena letih.

Jemariku juga tak jadi penat, kaki ini juga tak jadi lemas.

Ia, aku akan tanam cemburu itu, hingga tak mudah tersulut jika ada pemantik

Yang aku ingat, kata Allah, kalau aku mendekat dengannya, maka hati ini akan baik-baik saja.

Maafkan aku tuan, aku masih kecil. Tapi sudah bersedih yang lebih

Aku akan jadi apa yang aku pernah tulis dulu, ketika aku kecil dan suka main tanah

Aku akan capai pelan-pelan, agar rasa cemburu perlahan padam,

Maafkanlah aku, ia aku salah, maka maafkanlah~

 

Comments