Aksara dari Jiwa




Malam tadi aku ingat sesuatu,

Ingin ditawar, atau dihilangkan? Sedikit sulit. Karena ia membekas

Oh iya, aku ingin katakan, kalau sudah sering dengar, tak megapa biar lebih jelas.

Aku ini biasa saja, tak lebih baik dari apa yang kau lihat, sungguh

Jika padamu aku baik, ketahuilah aku berusaha baik untuk banyak orang

Jika aku sering melempar senyum, jangan pikir itu hanya untukmu, itu juga untuk banyak orang

Jika sering menasihati, itu kulakukan pada semua teman-temanku, bukan hanya kamu

Jika sering tanyakan  “kamu udah sholat ?” itu juga bukan hanya padamu,

Semua nya kutanyakan pada ramai orang,  jadi jangan bilang kalau aku baik denganmu,

Aku berusaha baik untuk semua anak-anak manusia.

Dan kamu juga perlu tahu,

Tak perlu menyerangku dengan jutaan kata-kata yang kau poles

Tak perlu menyerangku dengan kata-kata yang kau rangkai susah payah

Tak perlu menyerangku dengan kata-kata ajaibmu,

Karena itu kan sia-sia. Aku belum pantas, aku juga belum sepadan.

Ah kau tau lah, alif ba ta yang aku baru bisa eja.

Bagaimana bisa mengajarkan bacaan yang lebih lagi.

Kau jaga kata-kata itu, simpan ia, jangan kau umbar pada tiap-tiap perempuan

Kasihan hatimu, juga perempuan itu, gagal menjaga nya.

Ia, sekarang kita perbaiki hubungan kita dengan illahi dulu

Tanpa sadar, Dia siapkan hadiah istimewa.

Aku lebih tertarik dengan itu, daripada seribu kata tapi satu untuk semua.

Dan aku tak mau membagi rasa pada orang-orang

Karena dia bukan untuk banyak orang, hanya orang-orang pilihan

Dan aku berharap, orang pilihan itu juga menjaga rasa sama seperti usahaku.

Itu saja. Agar tak hilang nilai istimewa.

 

Comments