Secuplik tulisan untuk anak BEM Unsyiah
Teriring doa dan sebaris senyum untuk aku nulis hal ini ya teman-teman, anggap saja komik di tengah malam bila tak berhasil menyentuh gerakan bibir menyimpul senyum simetris ala pepsodent. Ini tentang kita yang ada di satu wadah organisasi kemudian menjadi keluarga setanah air dan setanah Aceh, menjadi keluarga baru dari berbagai latar belakang, etnik, budaya, bahasa, dan irama suara. Bukan untuk menjadi satu sebab kekacauan yang ingin kita ciptakan, namun solidaritas dan ikatan sportifitas dibalut nilai humanis dan agamis lah yang berhasil membuat kita bergerak, merapat, dan menyatukan barisan lagi. Tidak lama ternyata waktu kita, sungguh. Aku yang dulunya sering mangkir dan enggan mengisi jadwal absen yang tinggal di ceklis saja, juga telah susah payah dibuat dan di cetak serapi mungkin oleh tim Kesbem, tapi apa? Ingatku hanya sekali dua kali saja ada tanda centang ceklis disana. Yang artinya, Iga Mawarni hadir untuk absensi saja. Salah siapa? Salah aku pastinya.
Dan mungkin salahku karena tak lulus dalam bab mengatur jadwal kuliah, jadwal ketawa, dan jadwal bekerja dengan niat ibadah. Iya. Ini tak manis, sungguh. Makanya aku tak menyuruhmu untuk ikut jejakku. Banyak terimakasih yang ingin kuutarakan terutama untuk tim ibuk-ibuk yang mungkin selalu tergerak hatinya untuk mengirimkan lantunan doa Rabhitah untukku sehingga berhasil membawa langkah ini seringan kapas untuk kembali dan membersamai di waktu-waktu produktif akhir ini. Yang mungkin merekalah tanpa pamrih selalu ingin setiap anggota tidak ada yang hengkang dengan dalih tak nyaman. Ah indah memang teman yang berbalut iman. Yang siaga mengirimkan anak-anak terhebatnya untuk membantu menggunting botol plastik, kertas, nge-cat, nge-lem, nempel. dan semua kerjaan dekorasi yang njlimet itu, untuk (ibuk) Recha, Yuna, Ainal, Desi, Rabithah, Ainil, Herni, Sri, Wirda, Oya, Ina. dan ibuk-ibuk lainnya yang kalau dilampirkan udah ngalahin lampiran skripsi :D makasih+ banyak.
Juga teruntuk bapak-bapak yang sangat ringan tangan membantu, membereskan dan membenahi apa-apa ynag perlu dibenahi, juga terimaksih telah membantu dan memberikan fikiran serta energi terbaiknya untuk kami tim dekorasi. Sungguh tanpa kalian kami hanya bagaikan remah-remah bakwan ;D. Terimakasih untuk (pak) Adit, Jihad, Alfian, Firman, Ican, Teguh, Yusuf, Rival, Yasir, zain, Haris2, odi, Toni, dan Agung (tanpa gelar, nama aja) dan nama-nama lain yang sulit untuk ditulis satu-persatu, terimakasih telah menjadi patron terdepan yang selalu sigap memberi bantuan dan senyuman dikala diri ini kualahan mengerjakan semua printilan untuk dekorasi yang insya Allah akan beda dan menakjubkan nanti, mohon bantuan dan doanya ya!
Waktu kita tak banyak, kalau dihitung pakai kalkulator, semua digit angka masih muncul, artinya apa? Memang tinggal se-di-kit lagi! Dan moment sibuk kali ini sangat baik untuk kita bisa menjalin lagi benang yang kusut, merajut menjadi satu karya, seperti kita sekarang. Sahabat merajut Asa Dalam karya. Bukan kaleng-kaleng. Atau apalagi ya.. sebutan nge-trend dan familiar di sekret tercinta kita? Ah, komen saja dibawah kalau kalian ingat dan mau mengingatkan untuk kita semua. Maafkanlah seorang ‘iga’ yang sering ngomel dan meledak tiba-tiba, atau suka nye-le-tuk. nye-le-neh. Ini kadang respon otak yang lamban untuk menghalang hahaha :D Maafkanlah sahabat satu kanopimu ini wahai anak-anak sekret yang budiman lagi baik hati dan penyayang.
Ini tertulis juga karena tak sanggup lagi ngerjain tugas dosen yang butuh bantuan otak kanan-kiri untuk mikir berat, jangankan mikir, mulai nulis aja bingung dari kertas bagian kanan atau kiri, error recognation kalau belajar verb dalam bahasa inggris. Kalau nulis untuk kalian? Gampang. Karena Allah yang menggerakan jari jemari ini untuk menyampaikan satu demi satu huruf dan dibuat kalimat yang akhirnya jadi tulisan. Untuk siapa? Untuk kita!
Harapan dan doa. Bantulah saudaramu yang butuh bantuanmu, jangan tunggu diminta, tapi
datanglah dan tanya dia. Sungguh tanpa kau sadar di bilik hati ia mengucap
syukur dan doa lewat lemparan tawa. Jangan takut lelah, karena Allah maha
melihat Allah maha mendengar. Jangan mudah marah, mungkin saudaramu tak tau
kalau kalimatnya ternyata menggores luka, dan jangan hanya berharap untuk
dipahami saja, tapi marilah kita belajar memahami sesama, untuk apa? Untuk kita
semua bisa bahagia bersama, tanpa ada masalah apa- apa.
Seperti semboyan kita,
#sahabatMerajutAsaDalamKarya.
#Hidup Mahasiswa
#Hidup perempuan Indonesia.
#darikoncoBEMU



Comments
Post a Comment