Keajaiban yang sering datang

Pint

Kalian anak rantau? Atau kalian anak rumahan? Atau kalian anak ayah bunda? Hahahah aku masuk ke semua kategori itu lho. Tapi sekarang sedang berada di perantauan. Iya. Biar bisa lebih keren, keren darimana iga? Duit aja gak punya kalau gak disupport orang tua. Ya kerenlah, keren bisa nahan semuanya pelan-pelan. Bisa nahan gak beli hal-hal yang gak penting, bisa nahan gak berantem sama teman, bisa nahan gak ngelawan. Ah gitu lah pokoknya, kalian angguk paham aja ya! Terimakasih. Satu hal ajaib yang sering kurasakan dan datang sesukanya tanpa salam. Makanan gratis!

Remeh? Ini gak remeh lho teman-teman.  Buat anak kosan plus rantauan, gak jarang kita makan itu gak teratur, kadang karena gak sempat nyiapin makanan dirumah, kadang beras kehabisan, dan kadang kanker pula yang menyerang alias KANTONG KERING. Miris.

Eh tapi, tunggu dulu. Aku mau kasih tahu kalian tentang satu keajaiban. Kalian tipekal orang yang pelit atau irit? Aku masuk ke yang irit sih. Aku gak mau pelit. Ini akan mematikan rezeki. Dan kalian harus tahu pelit sama irit itu beda. Kalau pelit, itu duit kalau bisa jangan keluar dari kocek. Kalau irit, tu duit masih keluar, tapi nominal nya yang dikecilin se-di-kit. Ini memang hal yang dianggap kecil atau sepele, atau terserah deh. Tapi untuk kalian yang anak rantauan kayak diriku, perlu coba tips ampuh bin manjur ini. Cekidot!

  • 1.     Bagi makanan ke teman-teman, gak perlu mahal, kue seribuan barang 2 atau 3 bijik
  • 2.     Kalau ada rezeki lebih, traktir teman, yang niatnya, adalah hadiah! atau sedekah,
  • 3.      Selalu bersyukur
  • 4.      Jangan lupa sholat dhuha, ini menjamin rezeki mu nak!
  • 5.     Curhat ke Allah, kalau kocek udah jebol, dan kanker menyerang. Minta. Minta. Minta.
  • 6.     Istiqomah, dalam hal kebaikan diatas.

Ini serius! Bikin kamu Insya Allah aman dan nyaman. Dan yang paling penting, rupiah kamu itu berkah. Gini deh analogi nya. Kenapa kita bisa bahagia kalau teman kita kasih hadiah? Kita semacam dianggap lebih dan dipedulikan bukan? Iya. Manusia itu hakikatnya ingin dianggap, ingin diperhatiin, dan ingin dihargai. Gitu. 
Dengan kita ikhlas bagi-bagi yang kita punya sedikit-sedikit ini. Nanti pas kita lagi lapar, Allah datangkan makanan dari mana aja. Bisa aja kita diajak pergi kondangan orang yang kita gak kenal samsek. Bisa jadi dia datang kerumah, ngajak makan keluar, dan bisa aja pas ketemu dosen, dikasih bekal beliau. 

Terharu? Aku sih yes! Wkwkwkkw

Gitu, keajaiban berbagi, atau sedekah lah ya. Gak menuntut mahal dan sampai ngeluarin duit merah ratusan ribu. Kadang dengan sepotong kue, mereka cukup bahagia.

Itulah esensi anak rantau, harus peka dengan lingkungan sekitar, harus bisa rasakan lapar, biar tahu ucap syukur kalau lagi kenyang. Harus bisa rasakan susah, biar tahu pertolongan Allah itu mudah. Aku sering... sering...... banget kebobolan kantong hahaha, tapi alhamdulillah, ada aja jalan yang menjamin ni lambung sejengkal gak meililit. Dan kalau ku pikir-pikir, ini mirip aku panen tanaman yang kutanam. Buah nya manis, karena dirawat. Dan saat semua biaya perawatan habis, pohon juga udah berbuah, dan buahnya manis. Indah kan? Iya, hidup itu gitu, sederahana, tapi kita yang rumit-rumitin, susah-susahin, berat-beratin.

 

 

Comments