Jadi MAPRES itu gampang yang penting niat
Orientasinya itu berprestasi. Banyak loh kriteria dan kategori dari kata ‘prestasi’ terserah kamu mau di bidang apa. jadi disini aku pengen bagi sedikit pengalaman ikut seleksi mahasiswa berprestasi tingkat unsyiah. Jadi awalnya dulu aku udah pengen banget punya penghargaan atas prestasi yang bisa aku raih semasa sekolah atau kuliah, alasanya biar ada hadiah kecil gitu untuk mamak sama bapak yang udah bekerja keras dan berdoa agar aku bisa sukses di waktu menempuh pendidikan, doa orangtua memang gak ada tandingan nya men, natural dan ikhlas banget. Aku udah mulai nonton youtube dari semester 2 kalau gak salah, mengenai mapres (mahasiswa berprestasi) ternyata itu ada seleksinya sampai tingkat nasional coy, jadi disana nanti akan bertemu dengan anak-anak yang istimewa dari berbagai univ.
Dan disana juga dijelasin bahwa IPK itu nggak menjadi faktor utama untuk bisa jadi mapres, bahkan kalau udah tingkat nasional IPK nggak dianggap penting, dapat indeks 3,0 cukup. Malah yang diminta itu adalah prestasi eksternal, seperti kemampuan nulis scientific article, organisasi yang digeluti, kemudian pengalaman ikut international program atau volunteer di kegiatan yang bernilai tinggi (kemanusiaan, pendidikan, dll). Dan disini kita dituntut untuk punya skill berbahasa asing yang diakui oleh PBB juga. Bahasa inggris mutlak.
Kemudian kecakapan dan tingkat kepercayaan
diri yang baik. Semua memang dibutuhkan untuk bisa menyandang sematan
“mahasiswa berprestasi” dengan demikian otomatis IPK kita pasti gak
jeblok-jeblok banget kan? Karena kita udah berusaha untuk aktif di kegiatan
yang memang mengedukasi seperti ikut kompetisi karya tulis ilmiah, disini kita
dituntut banyak baca jurnal dan sumber tulisan yang relevan di bidang ilmu
kita, nah ini adalah cara pemantapan pengetahuan dengan mencari sendiri, sangat
efisien sekali menurut aku. Kemarin waktu aku ikut seleksi, attitude
(kesopanan) sangat dinilai dan di perhatikan sekali, karena mapres itu pasti
merupakan representative dari mahasiswa lainya dikampus.
Makanya penting banget menjalankan budaya ketimuran kita, saling menghargai
orang lain, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
Ini juga sering menjadi momok yang lumayan
menakutkan tanpa disadari, Karena pada saat seleksi pasti ada mahasiswa
yang over estimate menjelaskan tentang dirinya, pengalamanya,
dan ilmu nya, sampai menganggap sang penyeleksi gak lebih tau dari dia, ini
FATAL akibatnya. Disini keliatan kalau kita itu attitude nya
buruk, selalu menganggap diri kita paling benar. Sebenarnya jadi mahasiswa
berprestasi itu semua orang bisa, tinggal lagi dia mau apa nggak. Dan untuk
ikut seleksi itu diminta kelengkapan administrasi serta dokumen yang mendukung
juga.
Seperti : sertifikat nasional dan
internasional, prestasi lomba, kemampuan bahasa asing, ipk gak < 3,0 dan
kemauan yang kuat. Itu aja kuncinya.
Dan kenapa kita harus punya motivasi untuk jadi mapres dikampus kita? Banyak banget benefit yang kita dapat. Disini kita akan temui mahasiswa berprestasi lainya dari satu kampus (ini menguatkan semangat belajar) mereka itu kerennn banget! Aku kira gak ada orang sekeren itu dikampus aku, kualifikasi nya, behh… jangan ditanya. Mereka juga baik dan ramah, pintar lagi. wawasan nya luas, karena rata-rata udah pernah keluar negeri dan ikut lomba sana-sini.
Kamu juga bakal jadi role model buat temen-temen kamu, menarik bukan? Kamu jadi contoh teladan bagi mereka, jadilah kamu itu orang yang bermanfaat. selain bahagia dapat pahala juga. Kamu juga bakal diminta jadi pemateri ngisi seminar motivasi, atau kiat berprestasi, ini sebagian yang akan kamu dapatkan kalau kamu berhasil dinobatkan jadi mapres. Sombong?? Gak perlu. Kita yang jadi mapres juga belum jago-jago banget, ilmunya masih cetek. Jadi ramah-tamah aja sama orang, ini gak akan ngurangi harga diri kamu, malah mereka makin respect sama kamu. Dan kamu juga akan menjaga tingkah lakumu dan printilan lainya.
Ya… karena balik lagi nih “mapres”
itu lebih banyak beban mental nya, karena dikit-dikit kalau ada pertanyaan
dikelas. Pasti semua nyerbu. Heiii kan ada mapres!! Ayo jawab dong pertanyaan
buk dosen pak dosen kita! Emang dia kata kita juga udah tau banget kali ya
semua mata kuliah yang kita ikutin, aku juga gak semua bisa men! Ada matkul
yang suka, biasa aja, dan belum bisa. Nah ini nih hadangan mental yang sering
aku rasakan waktu baru-baru terpilih jadi mapres di fakultas pertanian. Tapi
nikmati aja, yang penting kita dikenal toh ? dikenal karena prestasi, itu
menarik daripada dikenal jadi mahasiswa gak baik.
Buat kamu anak muda dimanapun, kapanpun, berapapun usiamu, ayo milikilah impian dan target yang harus mantap. Pasang doa dan tulis lalu tempel di dinding kamar. Setiap malam liat, baca, sholawatin, Insya Allah dapat. Aku udah buktikan. Sekarang kamu! Yuk kita mulai belajar untuk memantaskan diri sendiri, Karena kalau bukan kita siapa lagi? buang jauh-jauh sifat minder dan kepesimisan yang udah kamu adobsi selama ini, demi Allah.. itu gak guna, sama sekali.



Tapi pas liat persyaratannya ribet kali kak ����
ReplyDeleteTapi pas liat persyaratannya ribet kali kak ����
ReplyDeleteItu gak ribet. Namanya juga panutan. Pasti adalah point lebih dari mahasiswa lain. Kuncinya belajar dan belajar.
Delete