“Secuplik” tentang Ekspedisi Nusantara Jaya (surga tersembunyi di Indonesia)
Semua berawal dari cerita, cerita tentang
anak-anak kepulauan yang memiliki segudang prestasi terpendam bak eksotisnya
kepulauan, sebutlah begitu. Aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama,
ketika melihat pesona kepulauan yang tersaji pada layar gawai, dan alangkah
beruntungnya diberikan kesempatan untuk melangkahkan kaki ke tempat tersebut,
pulau Banyak namanya. Masyarakat yang ramah dan anak-anak yang sumringah
menjadi kata sambutan istimewa untuk kami tim ENJ (Ekspedisi Nusantara Jaya)
Aceh. Kami berasal dari daerah yang berbeda, mulai dari Aceh, Medan, Padang,
Bandung, Yogyakarta, hingga Makassar.
Kami membaur menjadi satu dengan berbagai
latar belakang, etnis budaya, agama, dan prinsip, menjadikan kami tim yang
berwarna tentunya. Kegiatan kami di naungi oleh Kementrian Maritim. Maka
perjalanan pun dimulai, untuk bisa sampai ke Pulau Banyak memakan waktu jalur
laut sekitar 4 jam dengan kapal feri, tujuan utama kami adalah
pemukiman masyarakat, yaitu desa Pulau Balai. Aktivitas kami disana beragam dan
unik, terlebih ini adalah perjalanan ngebolang yang
pertama kali kulakukan, terjun langsung kemasyarakat. menakjubkan! Disana kami
dituntut berperan sebagai pendidik, tenaga medis, media, sosial, dan
lainya. Kami bak artis atau orang asing bagi mereka, sepanjang jalan dilihat,
ditatap, disenyumi. Serasa feeling beauty pasti.
Yang paling menarik disana, adalah sistem
Pendidikan, iya, aku terfokus dengan itu. Pendidikan disana sangat sederhana.
Disana terdapat 1 SMA negeri, 1SMP negeri, 2 SD negeri, dan 1 MIS, dengan
status Pulau Balai sebagai Kecamatan, secara otomatis anak-anak dari pulau lain
mau tidak mau harus sekolah ke desa tersebut. Bukan hal gampang untuk
menempuh pendidikan, dengan fasilitas yang terbatas namun hal ini
tak menyurutkan semangat mereka mengecap manis dan getir nya masa- masa
menuntut ilmu. Hal ini membuatku terenyuh, ketika melihat mereka
berangkat sekolah pagi sekali dengan menggunakan robin atau boat memakan
jarak tempuh sekitar 45 menit sampai 1 jam, berlayar di lautan dengan seragam
merah putih kebanggaan Indonesia kita.
Aku diam melihat tawa mereka yang tidak
mengenal kata lelah atau malas. Antusiasme belajar dan ingin maju, terpancar
tulus dari wajah mereka. Namun lagi-lagi, yang sangat disayangkan adalah tidak
berfungsinya perpustakaan sekolah disana. Padahal, buku dan
alat-alat peraga cukup banyak. Pada akhirnya fasilitas itu hanya pajangan
barang antik disekolahan, saat kutanya, jawabanya beragam, mulai dari tenaga
pendidik yang tidak mumpuni, hingga SDM yang terbatas, membuat pulau Banyak
kian terisolir dari kesetaraan pendidikan,.
Ini adalah sepenggal
cerita atau kisah mungkin dari sudut Indonesia yang elok dan mahakaya, namun
miskin ilmu. Bolehkah kusebut begitu? walaupun aku merasa belum layak menilai
senidiri aspek pendidikan yang ada di Negara ini, dan aku juga tak
mampu mengubah Indonesia ini sendiri, tapi aku ingin berbagi sedikit bekalku
untuk mereka, iya... mereka, anak- anak sekolah itu! Sekarang mereka masih
remaja, beberapa waktu lagi akan tumbuh menjadi pemuda.
Aku hanya mengatakan pada mereka, “
jadilah kamu jati diri yang tahu diri, jangan diam dan merasa cukup dengan
tangkapan ikan semalam, tapi coba lihat mereka yang mampu menguasai berbagai
bidang ilmu, kamu juga bisa ! Malu kau buang saja dulu ke laut sana, tak
usah kau adopsi sekarang, lakukan hal yang ingin kau lakukan sejak dini , maka
ada hasil yang kau tuai nanti, bukan sekadar ikan tangkapan semalam”. Tertunduk
mereka, mungkin mereka paham maksudku. Sudah terlalu banyak keluhan pendidikan
di tempat kita ini, maka lakukan hal kecil sekalipun asal itu bermanfat untuk
orang lain, itu sudah cukup.
Pengabdian agaknya terlalu banyak arti.
Kusebut saja ini ekspedisi sesuai namanya. Banyak hal menarik disana
yang masih tersimpan dengan rapi, Pulau Banyak memberikan banyak
pengalaman berharga untukku, bukan sekedar bersyukur dapat makan sehari tiga
kali dan pakaian layak pakai untuk ke kampus dan ke sekolah. Banyak lagi
ungkapan syukur yang harus terucap di bibir lewat hati. Namun belajar
adalah hal mutlak tak payah berkeluh kesah pun bermalas-malas, hadapi, hayati,
nikmati dan syukuri! Lihat mereka, siswa di Pulau Banyak yang selalu berjuang
dengan ombak beriak riuh, dan badai di kala pagi saat laut tak bersahabat.
Sekarang mulailah lakukan tugasmu, kulakukan tugasku demi negeri ini.
Inilah Indonesia dengan segudang
rahasianya, pulau Banyak berhasil membuatku terkagum dengan keindahan alam
Indonesia, tidak hanya pasir nya yang putih serta biota laut yang beragam dapat
ditemui disini, terdapat mercusuar yang tingginya menjulang puluhan
meter, kalau kamu naik kesini, kamu bisa lihat pulau Banyak yang terdiri dari
99 pulau di depan mata keindahan yang maha sempurna! jadi nabung ya biar
bisa ke pulau ini, lokasinya di Aceh singkil, tapi kamu butuh waktu 4 jam buat
menyeberangi laut lepas .
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |






Bagus ceritanya, Salam dari ezzyh
ReplyDeleteterimakasih,, semoga tulisan berikutnya juga berkenan ya mbak :), salam kenal juga dari iga
Deletekeren blognya kak
ReplyDeletekunjungi juga blog aku yahh
www.hukumtatanegara.net
bagus,,,,ceritanya menginspirasi banget💓
ReplyDelete