Thailand story
| iconic tugu di Thaksin Folklore Museum Songklha |
Aku sebenarnya gak pernah ngelist Negara gajah putih sebagai Negara destinasi, bahkan terlintas aja nggak. Mungkin dulu waktu kecil aku pernah kayaknya ngucap “pengen ke Thailand ah… “ itu pun seingatku kalau gak salah waktu aku senang main monopoli sama abang, gara-gara semua Negara yang ada di kertas monopoli itu namanya keren-keren dan harga asetnya mahal-mahal, tapi aku gak pernah punya asset bangunan yang mahal, alhasil kalau aku terjebak di salah satu Negara hunian bangunannya abang aku harus bayar. Dan ironisnya, tiap kali main monopoli aku gak pernah menang. Menyedihkan! gak jarang aku minta bubar kalau aku udah capek main tapi gak ada harta kekayaan yang berhasil kukumpulkan, kasian.
Ternyata Thailand menungguku, sedari dulu
agaknya, tapi aku mana tau kan ya. Aku gak ingat semua ucapan dari kecil sampe
sekarang, apalagi aku banyak nulis di catatan, semakin banyak nulis semakin
banyak lupa, konon katanya. Sebenarnya sejak awal kuliah aku udah punya
keinginan untuk bisa kuliah ke luar negeri sebagai utusan kampus dan itu harus
gratis, karena aku nggak mau nyusahin orangtua, kasian kan udah mencukupi semua
kebutuhanku selama jadi anak kuliah rantauan, masa iya aku nggak bisa usaha
sedikit giat untuk bisa dapat yang aku mau. Tanpa disangka ternyata aku
berhasil dapat tiket gratis ke Thailand, semua fasilitas lengkap, bahkan aku
juga dapt bonus, punya teman dari tiga Negara yaitu: Malaysia, jepang, dan
Thailand. Disana aku ikut program summer school selama 2 pekan, lokasinya di
Thaksin University, Thailand Utara. Kegiatan kami cukup beragam dan asik.
Terdiri dari forum group discussion, presentation, vacation, practicum (disini
aku bawa traktor besar, first time) mau meledak rasanya. Komplit lah.
| rest day, kita ke bamboo park |
Di sini aku belajar tentang menghargai satu sama lain, perbedaan suku, ras, agama, bahkan Negara. Walaupun Negara yang kukunjungi adalah Negara tetangga tapi setidaknya ada culture Negara yang berbeda dan tidak kutemui di indonesia, khususnya Banda Aceh. Entah hanya aku yang merasa, sepertinya kalau kita udah pergi dari Negara dan lingkungan kita sehari-hari, akan ada rasa syukur yang sedikit lebih dari biasanya, disini kita harus bisa nyari makanan halal, nyari tempat sholat, dll. Ternyata selama ini kalau di indonesia itu gampang dengar suara azdan ada di mana-mana, apalagi di daerahku, adzan nya sahut-sahutan.
Bahasa inggris juga ternyata modal utama
kalau mau keluar negeri. Dulunya aku sedikit apatis dengan bahasa ini, padahal
aku udah belajar bahasa inggris dari kelas 5 SD! Tapi sampai sekarang belum
expert hahah… kurang tekanan atau motivasi ya aku ini? Kurang belajar kamu
igaaa! Itu jawabannya. Tapi kalau kita mau belajar serius gak akan ada yang
terlambat lah kayaknya, karena gak akan rugi selagi kita masih terus membenahi
kemampuan diri. Jangan cepat puas. Anggap aja ilmu itu bagai air laut (asin),
“makin diminum makin kering dan makin dahaga” Nah itu Quotes nya. jangankan
Thailand, Negara-negara lain juga bisa kamu kunjungi kalau kamu mau! Mau nya
aja masih belum ada, yah gimana mau pergi kan ya. Mau aja deh intinya, aku juga
susah ngomongnya. Jadi kalau aku random nulis apa yang aku taruh disini,
maklumin aja ini hasil pikiran yang terlintas dikepala langsung aku tulis,
random thought kan ya.
Jadi kamu harus berani punya harapan, kalau kamu akan keluar negeri gratis sebelum wis-udah. Oke? Oke. Udah itu aja
Salam, Iga
| kunjungan ke Milk Factory |
![]() |
| fieldtrip ke usaha Lele Kering (Praduk-Ra) |



Comments
Post a Comment