Nikmati prosesmu, karena nggak semua bunga mekar bersamaan.
Untuk anak-anak muda yang cenderung suka malas kalau udah gagal sekali, ayo donk usaha lagi yang lebih giat. Itu hal biasa banget coy buat kita bisa upgrade diri, dan belajar lebih serius. Manfaatnya itu bakalan ada kok, karena Allah selalu memberikan hadiah yang gak disangka-sangka buat hambanya yang senantiasa meminta dan berusaha! Jadi jangan suka menghardik dan menghakimi diri sendiri. Kadang aku juga suka males sih kalau udah gagal dalam satu hal yang aku coba dan menurutku itu udah semaksimal yang “aku bisa” dan ini berhasil membuatku vakum dalam beberapa saat. Kalau udah begini biasanya sih cari motivasi untuk diri sendiri dengan baca buku, nonton vlog anak diaspora, jalan, dan biasa suka duduk di warung tenda gitu, liat orang dagang yang selalu semangat dan ramah-ramah. Sederhananya cari waktu buat me time lah. Dan biasanya setelah itu ada sedikit kelegaan yang aku rasakan, dan alhasil bisa untuk gelah mengucap kata syukur atas nikmat yang udah Allah beri selama ini. Bisa kuliah, bisa makan, bisa main, bisa semuanya lah.
Habiskan kuota gagalmu di usia muda, agar tak kau dapati ia diusia tuamu” (Dahlan Iskan) menarik. Quotes ini yang aku pegang dan aku anggap benar. Kenapa? Karena ketika gagal di usia muda itu kita masih sangat produktif untuk mencari solusi yang bisa kita lakukan, masih kuat untuk nyoba lagi dan biasanya gelora semangat masih berapi-api (kayak lagu Rhoma Irama) ketimbang di masa muda itu leyeh-leyeh (read: malas-malasan) dan akhirnya di masa tua kita bakalan susah coy. Mau pilih mana coba? Mending sakit-sakit dahulu kan, bersenang-senang kemudian. Dan yang penting jalani aja apa yang menurut kamu itu baik untuk dirimu dan lingkungan sekitar. Rasanya kalau di dunia ini hidup hanya untuk kepentingan diri sendiri terlalu egois lah, secara kita ini kan makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain, maka dari itu pilih jalanmu yang kamu anggap itu bisa membawa manfaat. Iringi doa juga ya, usaha tanpa doa = sombong, doa tanpa usaha = bohong. Ingat masih ada Allah yang selalu menunjukkan jalan terbaik buat kita. Karena pilihan Allah gak pernah lebih buruk dari apa yang kita bayangkan.
Jangan suka nanam sifat pesimis di diri sendiri, rugi! Karena itu akan direkam oleh alam bawah sadar melalui otak kanan, dan ia akan bersarang disana dalam waktu tak terbatas. Ini negative banget buat perkembangan kita dalam mencapai sesuatu, karena kita udah buat sekat penghalang yang mensugestikan bahwa kita itu bakalan gak bisa (titik). Ibarat bunga nih ya, setiap jenis bunga itu punya waktu dan caranya sendiri untuk bisa mekar. Udah kena panas, hujan, angin, dan semua proses alam yang akhirnya bisa buat bunga itu mekar indah pada waktunya. Nah kita juga gitu coy. Kita punya waktu untuk bermetamorfosis sempurna hingga kita menjadi seseorang yang memiliki karakter masing-masing, intinya jangan suka mengutuk diri sendiri.
Yang paling penting lagi kenali dulu diri sendiri, sebenarnya kita itu anak nya gimana sih? Karakter kita udah baik belum, atau kita itu kalau ngomong suka nyebelin orang lain nggak? Nah kita harus tahu nih kita itu orang nya gimana. Semua bisa kita ketahui dengan banyak intropeksi diri sendiri dan banyak gabung di kegiatan-kegiatan dinamis anak muda, misal jadi volunteer, ikut program internal atau ekstrenal. Semua punya dampak buat kita. Semakin kita banyak melangkah semakin banyak yang kita lihat, dan semakin banyak yang kita tahu, itu akan menjadikan kita sosok manusia yang mawas diri. Dan harus mau nih nyoba hal baru yang out comfortzone, pasti ada sensasi baru dan pengalaman baru yang menarik disana.


Bagus ceritanya
ReplyDeleteNow l know who l am,thanks lga(Mawar)for this motivation
ReplyDeleteMy pleasure :)
DeleteSangat termotivasi, thank you mba..
ReplyDelete