kuliahnya salah jurusan?

Tim Anatomi

Oke baik, aku ingin sedikit cerita tentang dunia perkuliahan. Saat ini aku itu udah masuk semester matang, tapi belum semester tua juga hahah..

Tapi sudah lumayan sedikit sepuh. Sejauh ini kalau aku ketemu teman baru atau kenalan baru di kegiatan apa gitu, mereka pasti nanya, kamu dari jurusan apa? ku jawab Peternakan!“Kamu milih disitu? atau kamu memang gak tau mau milih jurusan lain, istilahnya salah jurusan?” timpalnya! 

"Aku yang pilih peternakan" jawabku singkat. Sebenarnya aku juga tidak terlalu mengenal peternakan, dan  boleh dikata ini silang jurusan buatku, aku itu dari SMK pertanianaku paham tentang hal-hal mendasar di pertanian, namun tidak dengan peternakan. Motivasi masuk peternakan sederhana, waktu itu sedang kelas kimia dan anak-anak mendadak sakit perut, pada permisi ke toilet deh. Jadi tersisalah beberapa anak yang dapat dihitung dengan 10 jari tangan, tanpa perlu bantuan jari kaki, saking sedikitnya. Singkat cerita, guruku mungkin heran kemana semua siswa siang itu. Terjadilah intermezo disana.

 

"Saya sebenarnya sudah bela-belain datang buat ngajar anak-anak, dan ternyata tidak sampai 1 shaf" (kami nyengir). Kalian tahu? Barusan saya sedang ngurusin itik-itik saya yang sekian ratus ekor itu. Mereka (read: itik) sudah masuk masa bertelur, dan saya sedang berusaha keras mengumpulkan telur-telur itu, namun saya masih ingat tanggung jawab saya disini, alhasil saya tinggalkanlah itik-itik itu, kalian tahu? disini honornya hanya sekian (nominal kecil) rahasia juga. Kalau saya mengutip telur itik saya dapat honornya (nominal besar), rahasia juga. Jadi boleh kalian bayangkan perbedaan yang saya alami. Itu deh alasan dasar yang buat aku conteng jurusan “peternakan” di kolom SBMPTN, hahah

 

Setelah beberapa tahun masuk dan merasakan atmosfer di peternakan aku baru sadar, ternyata peran peternakan juga gak kalah penting dengan pertanian, sama-sama memperjuangkan pangan dan kestabilan Negara, apalah itu sebutannya, gak paham juga. Aku sebenarnya juga dikatain sama teman, kalau aku itu pantasnya di bidang komunikasi bukan peternakan, karena aku bisa ngomong, gak menarik kan ya alasan yang si doi bagi. Memang aku tertarik dengan dunia komunikasi, karena menurutku itu penting. Gak lucu kan aku pindah ke jurusan komunikasi, hanya karena temen bilang aku pantas nya disitu, setelah aku di semeseter sesepuh ini. gak akan!

 

Tapi disini aku juga nemuin teman-teman seperjuangan yang ternyata alasanya gak jauh-jauh beda, ada yang ikut saran keluarga, karena pengen satu jurusan sama temen, salah jurusan (terconteng tiba-tiba), karena gak diterima di jurusan lain (kayak aku) haha, ada yang memang suka banget sama ternak. Nah disinilah aku mencoba melakukan proses pembelajaran dan transfer ilmu dengan teman-teman yang berbeda latar belakang tersebut, sangat menarik.

 

Peternakan juga memberikanku esensi sendiri untuk bisa mengucap kata syukur ketika sedang masuk di kelas anatomi dan fisologi. Bisa mengetahui rentetan-rentetan terjadinya seekor fetus (read: janin) atau bakal anak yang ada di dalam perut atau rahim(uterus) induknya. Disini aku belajar tentang makhluk hidup100% asli. Masuk kelas nutrisi, kelas industri, anatomi reproduksi, manajemen. Ah semua matakuliah ajaib yang belum pernah kudengar sebelumnya, semua menjadi hadiah istimewa yang terkadang membuatku megap-megap, diikuti respon yang buat sport jantung, Quiz yang tiba-tiba hingga sekelas terserang virus Alzeimer (read:lupa ingatan) dadakan.  

 

Tapi aku bahagia. Disini juga aku belajar tentang perjuangan, kerja keras dan ikhlas, pantang menyerah, dan berbesar hati, semua di peternakan. Teman-teman deadliners juga banyak kutemui disini, terkadang aku juga tertular virus mereka, tapi itu asik sesekali, kalau sering-sering aku bisa pingsan! Virus ini sungguh tidak baik, bisa menguras semua isi kepala dan menyedot energi hingga darah penghabisan, aku tidak suka.

 

Kalimat petuah sang dosen tercinta “Jika kamu tidak menikmati kuliahmu sudah sejauh ini, kamu rugi! Ayo kita belajar menikmatinya pelan-pelan” mantra ini yang sudah kutanam sejak semester-semester kemarin, dan ini cukup bisa membantuku untuk struggle hingga sekarang. Dan aku mulai menemukan hadiah-hadiah yang istimewa di hari-hari ku kuliah. Lumayan untuk meningkatkan potensi dan kualitas diri. Tetiba saja aku ingat salah satu ayat yang mengatakan:

 

“Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan, dan setelah kesulitan ada kemudahan” (QS: Asy-syarh 5-6).

 

Disana disebutkan bahwa pasti ada kemudahan hingga dua kali berturut-turut, bagaimana aku bisa membantah? Qalam Allah tiada bandingnya. Ini lah juga yang menguatkan aku hingga saat ini walau terseok-seok dalam memahami satu,dua, tiga, empat, matakuliah yang tidak ramah. Belajar lagi! Intinya aku mau bilang sama semuanya, anak muda yang suka ngeluh nih dalam menjalankan aktivitas atau kuliah (termasuk aku), atau apapun itu. Bersyukurlah, sungguh tidak semua orang seberuntung kita. Kita capek nih kuliah, kerja. Tapi orang diluar sana ingin capek kayak kita aja mereka gak bisa, karena gak ada kesempatan untuk itu semua.

 

Ilmu itu pahit bagaikan obat, tapi ia bisa menjadi penyembuh kebodohan. Pilih mana? Mau gak capek tapi bodoh sampe tua, atau capek tapi bakal pinter. Jawab masing-masing. Gak menjadi alasan fakultas apa, jurusan apa, kampus nya apa, yang penting kita mau ambil andil untuk belajar dan aktif dalam memperkaya pengetahuan kita, sayang banget coy masa muda kita terbuang sia-sia, kalau udah tua, susah ingat kalau kamu mau ngapal rumus Einstein atau sebutan-sebutan anatomi reproduksi hewan misalkan. Iya, kalau kamu Allah kasih jatah sampek tua, sayang nya nggak. Wallahualam. Belum lagi ilmu akhirat yang kita harus pacu nyicil dari sekarang, jadi buang deh slogan yang udah karatan di otak kamu, “nanti aja belajarnya, kalau aku udah puas main” klise.

Semoga bisa bermanfaat ya, ini aku tulis di sela-sela istirahat praktikum dan kelas loh. 

 

Darussalam, 28 maret 2018

Salam anak kos!

 

 

 

Comments

  1. salam kenal kak, aku anak peternakan juga, aku juga ngerasain gimana jurusan peternakan dilihat dari luar, dan ketika kita berada di dalam nya, enggan rasanya untuk meninggalkan jurusan tersebut. apalagi aku tipikal orang yg suka ngiler kalau soal binis khususnya "Duit".

    ReplyDelete
  2. salam kenal kak..
    saya setuju dengan apa yg kakak kakatakan, saya juga mahasiswa peternakan. memang ketika kita berada di luar peternakan kita enggan masuk ke jurusan peternakan tersebut, namun ketika kita terperosok kedalam-nya rasanya tidak ingin keluar dari peternakan. apalagi saya tipikal orang yg suka duit. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal jugaa🙂
      Semoga menjadi seperti cerita guru kimia says 😁

      Delete
  3. ceritanya ngena banget sama peristiwa yang num alami, sekaligus kata2 nya memotivasi banget, semangat terus jadi penulis yang profesional ya mbak💪

    ReplyDelete

Post a Comment